LAGI PUISI DARI DANIEL SPEZIALE

Kemiskinan

0
14
Homeless people queue up at a soup kitchen in KL - File picture
A poem by Daniel Speziale on poverty and deprivation in our world.
Di bawah bumbung zink
di mana hujan membuat bunga karat berkembang,
seorang ibu baru balik dari ladang
memanaskan sisa nasi sekali lagi.
Kenapa di dunia jahat ini
ada orang duduk di bawah atap zink
ada orang duduk di bawah atap jerami
ada orang duduk di bawah genteng seramik
dan ada orang duduk tanpa bumbung meneduh kepala mereka?
Kenapa kehidupan kita begini senang dan untung
dan kehidupan orang miskin begitu berat?
Apa yang aku boleh buat?
Kepada soalan ini yang purbakala
angkasa juga tiada jawapan:
ia hanya menangis dengan awan-awan.
Aduhai Hayat, biarlah aku mati satu hari nanti
dengan telingaku kaya dengan cerita-cerita,
mendengar si lemah yang tak pernah didengari,
dan tanganku kosong,
setelah memberi kepada kehidupan si miskin yang disokong.
© Daniel Speziale. Not to be reproduced or modified without the permission of the author.
Daniel Speziale, originally from the small Italian town of Savona, is a political science student at Leiden University in the Netherlands. In 2015-2016 he lived in Kulim and studied in the nearby Penanti Secondary School in mainland Penang. Apart from Italian and English, Daniel – who is passionate about languages, the arts and history – can speak Malay, Mandarin and Tamil.
Aliran.com.

No comments: