"Saya tak tahu harga tanah itu, saya tak tahu siapa masukkan duit dalam akaun, saya tak tahu tandatangan siapa, saya tak tahu, saya tak tahu, saya tak tahu, saya tak tahu, saya tak tahu"
Manusia yang banyak berdalih macam ini dan langsung tak ada rasa empati lepas makan harta rakyat secara batil, penyelesaiannya hanya satu, persaksian di hadapan Hakim yang Maha Agung.
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan". (Q36:65)
Yang paling sedih adalah pengikut yang mempercayai apa yang pemimpin mereka kata 100%; wala membuta walaupun ia menyalahi sunnatullah. Siap bangga memuja-muji pemimpin tersebut di dunia.
"(Dikatakan kepada mereka): "Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu (ke neraka)".(Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka): "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka". Pengikut-pengikut mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat menetap".Mereka berkata (lagi): "Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka". (Q38:58-61).
Menariknya Quran memberi rakaman tentang jaminan dari pemimpin yang zalim tadi untuk pengikut setia mereka. Mereka ini akan di kumpulkan bersama-sama tapi tiada lagi puji-pujian, malahan penyokong mereka juga meminta azab dua kali ganda terhadap pemimpin yang menipu mereka di akhirat.
Bayangkan pengikut yang taksub dengan pemimpin yang zalim, pemimpin tadi sudah bermewah-mewah di dunia dengan harta yang batil, yang menyokong itu bukannya senangpun. Di akhirat nanti di kumpulkan pula bersama-sama; sudah la susah di dunia, di akhirat juga masih lagi hina.
Moga Allah lindungi kita dari ketaksuban, kejahilan dan tunjukkan kita ke jalan yang lurus.
Mmms